MARI BERISHLAHUL UKHUWAH
Tak ada hidup tanpa ada masalah.
Tak ada berkawan tanpa berbuat salah.
Karena sewajarnya bagi mausia ada sikap penuh khilaf.
Untuk itu Allah mengajarkan kita menjadi pribadi pemaaf.
Masalah mengajarkan pada kita bahwa hidup tak selalu bahagia adanya.
Dengan masalah yang hadir kita mampu bertahan dalam kebersamaan meski kadang merasakan luka.
Kita sadari bahwa tidaklah Allah jadikan setiap peristiwa sia-sia.
Begitulah bila iman telah menggenap di hati kita.
Suka dan duka dalam berteman banyak hikmah dan pelajaran.
Bila ada kekecewaan sikapi dengan kewajaran.
Kita tahu bahwa pribadi yang berbeda selalu ada saja ketidakselarasan.
Dan ketika muncul perbedaan, seperti apa menyikapinya? Dalam wasiat ke 4 dari Imam Syahid Hasan Al Banna mengajarkan, ”Jangan memperbanyak perdebatan dalam setiap urusan, walau bagaimana pun keadaannya, sebab pertengkaran itu tidak akan mendatangkan kebaikan.”
Kecewa itu biasa, jangan sampai kecewa berujung dengan permusuhan.
Sakit hati pun biasa asalkan mampu memetuk secuil hikmah yang dijadikan bekal untuk menapaki perjalanan.
Menjadilah pribadi yang gemar memaafkan.
Memperbaiki ukhuwah menjadi kewajiban.
Menghindari segala perselisihan.
Niscaya kejayaan akan tercapai menjadi kenyataan.
Surga pun tak terlewat sebagai bukti ketulusan.
Sumber : Segala Sumber