INFORMASI :

Selamat Datang di Website Resmi Desa Wonoyoso Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah, Pelayanan Kantor hari Senin sampai dengan hari Kamis Pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.30 dan untuk hari Jum'at pukul 08.00 s/d pukul 11.00 WIB. "HATI-HATI PENIPUAN DENGAN MODUS MINTA DI TRANFER DANA DENGAN MENGAKU KEPALA DESA ATAU PERANGKAT DESA"

"Merdi Desa" Tradisi Bersih Desa dan Ungkapan Rasa Syukur Warga Wonoyoso

"Merdi Desa" Tradisi Bersih Desa dan Ungkapan Rasa Syukur Warga Wonoyoso

Pernahkah mendengar tentang Merdi Desa? Merdi Desa merupakan upacara adat Jawa sebagai ucapan rasa syukur masyarakat atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan YME. Tradisi Jawa satu ini sudah mulai ditinggalkan di zaman modern seperti saat ini. Namun tradisi ini masih menjadi salah satu acara tahunan yang patut dilestarikan sebagai salah satu kekayaan ragam budaya yang ada di Indonesia khususnya budaya adat Jawa. 

Merdi Desa sering disebut bersih desa atau ada beberapa yang menyebut Suronan karena berlangsung di bulan Suro (Jawa)/Muharam merupakan simbol rasa syukur masyarakat atas limpahan nikmat yang diberikan Tuhan YME, nikmat berupa rezeki,keselamatan,ketentraman, dan keselarasan hidup. Bahkan ketika duka pun masih banyak yang pantas disyukuri. Selain sebagai ucapan rasa syukur acara Merdi desa juga bisa menjadi acara untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama warga masyarakat desa dan juga untuk mengenang jasa para pendiri desa. 

Acara ini diikuti oleh seluruh lapisan warga masyarakat desa Wonoyoso mulai dari anak-anak hingga orang tua. Karena acara ini berlangsung setiap tahun maka antusias warga masyarakat begitu besar hal ini juga sekaligus menjadi cara warga desa Wonoyoso dalam melestarikan tradisi jawa yang sudah mulai ditinggalkan. Rangkaian acara Merdi Desa diawali dengan acara ziarah ke makam para pendiri desa Wonoyoso. Pada sore harinya acara kenduren (selamatan) yang dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat serta tokoh adat dan masyarakat. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan Wayang Kulit semalam suntuk.

Acara Merdi Desa menurut Imam mAskuri, Kepala Desa Wonoyoso adalah ungkapan pengharapan, dan ungkapan persaudaraan, dimana rasa syukur itu ditujukan kepada Tuhan YME yang telah memberikan limpahan nikmat di tahun 2022 ini sekaligus harapan untuk mewujudkan masyarakat yang madiri, kreatif, berdaya saing dan berbudaya untuk mewujudkan Wonoyoso yang lebih sejahtera.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip SENI BUDAYA

Statistik Pengunjung